Sunday, July 17, 2011

Air Mata Penenang Jiwa

Sebagian orang masih menganggap bahwa tangisan atau derai air mata sebagai tanda cengeng, kelemahan dan kerapuhan jiwa seseorang. Tapi sebenarnya derai air mata bisa menjadi bagian dari proses penenangan jiwa. Apalagi kita sedang sedih, menderita dan merasakan kepedihan yang mendalam di hati kita, air mata adalah teman setia yang bisa mengurangi beban derita dalam dada, biasanya setelah menangis hati kita terasa lebih lega.

Ada berbagai bentuk tangisan: Ada tangis kasih sayang, tangis takut dan khawatir, tangis cinta dan rindu, tangis gembira dan bahagia, tangis terkejut karena sesuatu yang menyakitkan, tangis sedih, tangis lemah dan tidak mampu bahkan tangis kemunafikan atau tangis palsu yang sering disebut air mata buaya. Apapun bentuk perasaan kita, rasanya sulit untuk membayangkan hidup tanpa air mata.

Selama ini kita mengira bahwa air mata hanyalah air biasa yang mengalir apabila kita menangis. Tetapi Allah sudah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling sempurna bahkan air mata yang mengalir dari mata kitapun ada manfaatnya. Air mata bukan hanya sekedar cairan yang mengalir apabila kita menangis. Tapi Air mata mampu melindungi mata dari kuman dan mengandung Lyzosime yang dapat membunuh berbagai macam mikroba. Lyzosime adalah zat desinfektan yang lebih keras dari zat-zat kimia dan digunakan untuk mendesinfeksi seluruh tubuh.

Lapisan air mata sendiri terdiri dari tiga lapisan yaitu :
Lapisan minyak ► Lapisan minyak merupakan lapisan terluar yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar kecil pada pinggir kelopak mata yang bernama kelenjar Meibom. Fungsi dari lapisan minyak ini adalah untuk melicinkan permukaan mata dan mengurangi penguapan air mata.

Lapisan air ► Lapisan air merupakan lapisan tengah yang dihasilkan oleh sel sel yang tersebar pada konjungtiva (selaput bening mata). Lapisan ini berfungsi membersihkan mata dan mengeluarkan benda-benda asing ataupun iritan yang masuk ke dalam mata

Lapisan Lendir ► Lapisan terdalam adalah lapisan lendir. Lapisan ini membantu agar air mata tersebar rata pada permukaan mata dan membantu agar mata tetap lembab.

Tangis bukan hanya milik orang-orang awam. Para nabi dan orang-orang saleh pun menangis. Air mata mereka laksana biji-biji mutiara yang indah tercurah menyenandungkan tasbih-tasbih Ilahi. Air mata mereka mengalir dari hati terdalam. Inilah air mata takut (khauf) cinta (hubb) dan pengharapan (raja’). Allah SWT menggambarkan mereka: “Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.” (QS.Al Isra : 109)

Dalam cerita sufi dikatakan, bila kiamat kelak, maka keluarlah dari neraka Jahim segumpal api sebesar gunung. Api yang teramat sangat panas itu menggulung melindas dan membakar musnah apa saja yang dilandanya. Ketika api itu meluncur ke arah umat Muhammad, Rasulullah SAW mencoba mencegah. Tapi sia-sia. Lalu beliau memanggil Jibril mengadukan nasib buruk yang segera akan dialami umatnya. Jibril kemudian pergi dan kembali dengan membawa segelas air. “Ambil lah air ini dan percikan ke api yang bergulung itu,” perintah Jibril. Instruksi Jibril itu beliau turuti. Ternyata api itu dengan ijin Allah, padam.

“Air apakah yang memiliki keluar biasaaan yang dahsyat ini?” tanya baginda Rasulullah SAW. “Air mata umatmu yang menangis ketika tafakur dalam sunyi menyendiri, merenung dan zikir, menyebut nama Allah dengan hati yang tulus. Allah memerintahkan aku menampung air matanya, lalu menjaga sampai Tuan membutuhkannya seperti sekarang,” jawab Jibril.

Karena itu jangan anggap sepele air mata, Sebab Rasulullah SAW bersabda “Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah melebihi dua tetes dan bekas jejak: yaitu tetes air mata karena takut pada Allah dan tetas darah yang dikucurkan di jalan Allah. Adapun dua bekas jejak: yaitu jejak di jalan Allah dan bekas jejak menjalankan kewajiban Allah.”