Monday, January 31, 2011

SIAPA YANG MENGGUNAKAN PERKATAAN "SALAM"? apakah maksud disebaliknya??

بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

SIAPA YANG MENGGUNAKAN PERKATAAN "SALAM"? apakah maksud disebaliknya??

Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan katakanlah:"Salam (selamat tinggal)".

Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yangburuk). (QS. 43:89)

baik gunakan,,,ASSALAMUALAIKUM atau ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAH HIWABARAKATUH...

Ilmu utk dikongsi bersama. Sekadar peringatan untuk semua rakan-rakan muslim yang lain.

Pagi semalam saya dengar radio ikim (91.50 fm). Ustaz Zawawi ada cerita tentang sunnah Rasulallah s.a.w. Antara yang dibincangkannya ialah tentang bab cara memberi salam.

Menurut ustaz Zawawi Yusof, Baginda SAW memberi salam dengan lafaz“Assalamualaikum” dan menjawab salam dari para sahabat baginda dengan salam yang lengkap iaitu “Waalaikumussalam warahmatulallahhi wabarakatuh”

Ringkasnya, baginda SAW akan ;Beri salam dengan ucapan - “Assalamualaikum”

dan…Jawab salam - “Waalaikumussalam warahmatulallahi wabarakatuh”

Lagi satu, perlu diingatkan juga semasa menjawab salam,

saya dengar ramai orang jawab salam dengan ucapan yang tidak tepat.

Jawab salam yang betul ialah ;

“WAALAI KUMUS SALAM”dan bukannya yang selalu saya dengar iaitu ;

“WAALAI KUM SALAM”

Apabila kita ingin berkirim salam pada orang lain, hendaklah kita berkata

“Kirim salam, assalamualaikum pada ASHREE ye” contoh lerr…

Dan bukannya : “Kirim salam kat ASHREE yer”

Dan jangan pula memandai-mandai tambah perkataan seperti ” Ko tolong kirim salam maut kat dia yer“.

Statement ini walaupun dalam nada bergurau, tapi ia adalah menyalahi syariat dan berdosa, walaupun sekadar gurauan!

Selain itu, janganlah kita menggantikan perkataan “Assalamualaikum” dengan“A’kum” dalam sms atau apa sekalipun melalui tulisan.

Jika perkataan “Assalamualaikum” itu panjang, maka hendaklah kita ganti dengan perkataan “As Salam” yang membawa maksud sama dengan “Assalamualaikum”.

Sesama lah kita memberitahu member-member yang selalu sangat guna shortform“A’kum” dalam sms ataupun email. Perkataan ‘AKUM‘ adalah gelaran untuk orang-orang Yahudi untuk orang-orang bukan yahudi yang bermaksud‘BINATANG‘ dalam Bahasa Ibrani.

Ia singkatan daripada perkataan ‘Avde Kokhavim U Mazzalot’ yang bermaksud ‘HAMBA-HAMBA BINATANG DAN ORANG-ORANG SESAT‘.

Jadi, mulai sekarang jika ada orang hantar shortform “A’kum“, kita ingatkan dia guna “As Salam” kerana salam ialah dari perkataan “Assalamualaikum“.

* Jangan guna “Bye” kerana“Bye” adalah jarum sulit Kristian yang bermaksud “Di Bawah Naungan Pope.”

* Jangan guna “A’kum” kerana“A’kum” bermaksud “Binatang” dalam bahasa Yahudi.

* Jangan guna “Semekom” kerana“Semekom”bermaksud “Celaka Kamu.”Gunakan perkataan “ As Salam” sebagai singkatan bagi“Assalammualaikum.”

Friday, January 14, 2011

Penjelasan Tujuh Jenis Vagina Pada Wanita





Penjelasan Tujuh Jenis Vagina Pada Wanita

Berikut penjelasan tujuh jenis vagina pada wanita menurut islam :

1. Mutasyahhimah
Yaitu perempuan yang vaginanya dipenuhi lemak. Perempuan semacam ini tidak mendapatkan kenikmatan kecuali dari penis yang panjang sehingga bisa mencapai jarak terjauh.

2. Lizqah
Yaitu perempuan yang vaginanya termakan oleh daerah-daerah yang ada di sekitarnya. Lemak di dalamnya sedikit. Dan daging yang tersisa menempel dan menggantung pada bagian atasnya. Perempuan semacam ini menyukai penis yang diameternya lebar.
3. Qa’ra
Yaitu perempuan yang vaginanya cekung karena syahwatnya yang besar dan nafsunya yang melampaui batas. Ukuran Penis yang paling disukainya adalah yang diameternya lebar dan kepalanya besar agar dapat memenuhi tempat-tempat yang ada di dalam dan mengalirkan nikmat kepadanya.

4. Jaufa
Yaitu perempuan yang sisi-sisi vaginanya berongga dan jarak antara kedua bibir serta sudut-sudutnya jauh. Vagina semacam ini tidak dapat dipenuhi kecuali oleh penis yang panjang dan besar. Biasanya dimiliki oleh perempuan yang tinggi.
5. Mutkhamah
Yaitu perempuan yang bagian bawah dan bagian atas vaginanya sama. Syahwatnya kecil dan orgasmenya cepat. Perempuan semacam ini menyukai laki-laki yang goyangannya kuat dan orgasmenya cepat.
6. Syafra’
Yaitu perempuan yang daging kedua sisi vaginanya tipis. Perempuan semacam ini menyukai penis yang panjang dan kecil.

7. Munhaniqah
Yaitu perempuan yang dinding-dinding vaginanya tebal pada bagian luar dan kurang berisi pada bagian dalam sehingga syahwat tertahan di dalamnya. Perempuan semacam ini menyukai penis yang besar dan diameternya lebar, urat-uratnya keras dan kepalanya sangat besar



Thursday, January 13, 2011

APAKAH DIA KUNCI-KUNCI SYURGA ITU?


Untuk menjawab persoalan Ini, saya kongsi dengan anda satu kisah benar yang terjadi di antara seorang pemuda Muslim dan sorang paderi Katolik.Kisah ni menyimpan banyak rahsia besar.Rahsia yang menyingkap apakah silibus yang diajar kepada setiap paderi Katolik di Vatican.Dan apakah fungsi AlQuran di dalam altar khas di Perpustakaan Vatican. Kisah ni saya petik dari Mausu’ah al-Qishash al-Waqi’ah.


Paderi & Kunci Syurga.

Ada seorang pemuda Arab yang baru saja menyelesaikan pengajiannya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan dia mampu mendalaminya. Selain belajar, dia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, dia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah s.w.t. Memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar dia turut masuk ke dalam gereja. Mula mula dia keberatan, namun kerana desakan akhirnya pemuda itu pun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka.

Ketika paderi masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk. Di saat itu, si paderi agak terbeliak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, “Di tengah kita Ada seorang Muslim. Aku harap dia keluar dari sini.”

Pemuda Arab itu tidak bergerak dari tempatnya. Paderi tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun dia tetap tidak bergerak dari tempatnya. Hingga akhirnya paderi itu berkata, “Aku minta dia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya. ” Barulah pemuda ini beranjak keluar.

Di ambang pintu, pemuda bertanya kepada sang paderi, “Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang Muslim?”

Paderi itu menjawab, “Dari tanda yang terdapat di wajahmu.”

Kemudian dia beranjak hendak keluar.Namun, paderi ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memalukan pemuda tersebut Dan sekaligus mengukuhkan agamanya. Pemuda Muslim itupun menerima tentangan debat tersebut.

Paderi berkata, “Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan Dan anda harus menjawabnya dengan tepat. “

Si pemuda tersenyum Dan berkata, “Silakan!”

Sang paderi pun mulai bertanya, “Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya, lima yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada delapannya, delapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat belasnya.”

“Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh! Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya? Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam syurga? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah Dan ibu!”

“Siapakah yang tercipta dari api,siapakah yang diazab dengan api Dan siapakah yang terpelihara dari api? Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diazab dengan batu Dan siapakah yang terpelihara dari batu?”

“Sebutkan sesuatu yang diciptakanAllah Dan dianggap besar! Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan Dan dua di bawah sinaran matahari?”

Mendengar pertanyaan tersebut, pemudaitu tersenyum dengan keyakinan kepada Allah.
Setelah membaca Bismillah dia berkata,

-Satu yang tiada duanya ialah Allah s.w.t..

-Dua yang tiada tiganya ialah Malam dan Siang. Allah s.w.t. Berfirman, “Dan Kami jadikan malam Dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami).” (Al-Isra’: 12).

-Tiga yang tiada empatnya adalah kesilapan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil Dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.

-Empat yang tiada limanya adalah Taurat,Injil, Zabur Dan al-Qur’an.

– Lima yang tiada enamnya ialah Solatlima waktu.

-Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlahHari ketika Allah s.w.t. Menciptakan makhluk.

-Tujuh yang tiada delapannya ialah Langit yang tujuh lapis. Allah s.w.t. Berfirman, “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.” (Al-Mulk: 3).

-Delapan yang tiada sembilannya ialah Malaikat pemikul Arsy AR-Rahman. Allah s.w.t. Berfirman, “Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada Hari itu delapan orang malaikat men-junjung ‘Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka.” (Al-Haqah: 17).

-Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa yaitu: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu Dan belalang.*

-Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah Kebaikan. Allah s.w.t. Berfirman, “Barang siapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.” (Al-An’am: 160).

-Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah Saudara-Saudara Nabi Yusuf .

-Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah Mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah,
“Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah daripadanya dua belas Mata air.” (Al-Baqarah: 60).

-Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah Saudara Nabi Yusuf ditambah dengan ayah Dan ibunya.

-Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Subuh. Allah s.w.t. ber-firman, “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. ” (At-Takwir: 18).

-Kuburan yang membawa isinya adalah Ikan yang menelan Nabi Yunus AS.

-Mereka yang berdusta namun masuk kedalam surga adalah saudara-saudara Nabi Yusuf , yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barangkami, lalu dia dimakan serigala. ” Setelah kedustaan terungkap,Yusuf berkata kepada mereka, ” tak ada cercaan terhadap kamu semua.” Dan ayah mereka Ya’qub berkata, “Aku akan memohonkan ampun bagi muka pada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang .” (Yusuf:98)

-Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara Keldai. Allah s.w.t. berfirman, “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keldai.” (Luqman: 19).

-Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, Unta Nabi Shalih dan Kambing Nabi Ibrahim.

-Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diazab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah s.w.t. berfirman, “Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.” (Al-Anbiya’: 69).

-Makhluk yang terbuat dari batu adalah Unta Nabi Shalih, yang diazab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ashabul Kahfi (penghuni gua).

-Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah Tipu Daya wanita, sebagaimana firman Allah s.w.t.? “Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” (Yusuf: 28).

-Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah Tahun, Ranting adalah Bulan, Daun adalah Hari dan Buahnya adalah Solat yang lima waktu, Tiga dikerjakan di malam hari dan Dua di siang hari.

Paderi dan para hadirin merasa takjub mendengar jawapan pemuda Muslim tersebut. Kemudian dia pun mula hendak pergi. Namun dia mengurungkan niatnya dan meminta kepada paderi agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh paderi.

Pemuda ini berkata, “Apakah kunci syurga itu?”

mendengar pertanyaan itu lidah paderi menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rupa wajahnya pun berubah. Dia berusaha menyembunyikan kebimbangannya, namun tidak berhasil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun dia cuba mengelak.

Mereka berkata, “Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya dia jawab, sementara dia hanya memberi cuma satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya! “

Paderi tersebut berkata, “Sesungguh aku tahu jawapannya, namun aku takut kalian marah.”

Mereka menjawab, “Kami akan jamin keselamatan anda. “

Paderi pun berkata, “Jawapannya ialah: Asyhadu An La Ilaha Illallah Wa Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah. “

Lantas paderi dan orang-orang yang hadir di gereja itu terus memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda Muslim yang bertakwa.

Saudara islamku sekalian!

Inilah rahsia yang tersembunyi pada The Crossed Key.

Orang-orang yang sesat di kalangan Kristian langsung tidak tahu rahsia ini,kerana rahsia asal telah dimusnahkan semasa era Paulus dan lepas persidangan Nicea yang menyaksikan kitab Injil diseleweng secara besar-besaran dan sejumlah besar manuskrip-manuskrip asli para pengikut Hawariyyun dibakar atau ditanam.

DUA KUNCI SYURGA YG SELALU UMAT ISLAM UCAPKAN DI DALAM SOLAT MEREKA.

Miftahul Jannah. Inilah dia rahsia yang diucapkan oleh Jesus Christ kepada Peter The Fisherman pada hari yang bertuah itu.Dua baris ayat yang dipadam dengan penuh dengki dan khianat para Yahudi Mason dan Illuminist-Christian yg tidak dapat menerima kehadiran sorang Rasul penutup para Nabi dari kalangan orang-orang Arab. Junjungan besar kita.. Nabi Muhammad s.a.w.

Sedikit rujukan ‘Miftahul Jannah’ dari sumber Islam:

Muaz bin Jabal Radiallahu Anhu meriwayatkan bahawa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud:
“Anak-anak kunci syurga ialah mengakui kalimah La Ilaha Illallah(Riwayat Al-Imam Ahmad)

Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa yang pada akhir kalimatnya mengucapkan “La ilaaha illallah” maka ia dimasukkan kedalam surga” (HR. Hakim)

Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan dalam Sahihnya, bahawa seorang pernah bertanya kepada Imam Wahab Ibn Munabbih: “ Bukankah Laa ilaaha illallah itu kunci syurga?”

Wahab menjawab: “ Benar, akan tetapi tidaklah bagi setiap kunci itu melainkan ia mempunyai gigi.Jika engkau membawa kunci yang bergigi, maka pintu syurga akan di bukakan untukmu, jika tidak maka pintu tak akan di bukakan untukmu”

‘Gigi’ yang dimaksudkan ialah bukan sekadar menyebut kalimah syahadah tetapi memahaminya serta melaksanakan apa yg dimaksudkan darinya.

Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: Zikir yang paling mulia ialah La Ilaha Illallah dan doa yang paling baik ialah Alhamdulillah. (Riwayat Al-Imam Ibnu Majah)

Dari Abu Hurairah Radiallahu-Anhu, ia berkata: Bersabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam: “Yang akan mencapai kebahagiaan dan keuntungan melalui syafaatku ialah orang yang mengucapkan kalimah La Ilaha Illallah dengan hati yang ikhlas”. (Riwayat Al-Imam Al-Bukhari)

Dari Zaid bin Arqam Radiallahu-Anhu meriwayatkan bahawa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang maksudnya:
“Barangsiapa yang mengucapkan La Ilaha Illallah dengan ikhlas, dia akan dimasukkan ke dalam syurga.” Lalu ditanyakan kepada baginda: “Bagaimanakah yang dimaksudkan dengan ikhlas itu? Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Ikhlas itu ialah yang mencegah dari melakukan perbuatan-perbuatan yang haram”.(Riwayat Al-Imam At-Thabrani)

Dari Umar Radiallahu-Anhu meriwayatkan bahawa beliau mendengar Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud:
“Aku mengetahui satu kalimah yang tidaklah seorang hamba pun yang mengucapkannya dan membenarkannya dengan hati kemudian ia mati dengannya melainkan haramlah ke atasnya neraka jahanam. Kalimah itu ialah “La Ilaha Illallah”. (Riwayat Al-Imam Al-Hakim)

Dari Ibnu Abbas Radiallahu-Anhuma bahawa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud:
“Demi yang diriku ditangannya, jika sekiranya segala langit dan bumi dan siapa yang ada padanya dan apa-apa yang ada di antaranya dan apa-apa yang ada di bawahnya diletakkan disebelah dacing dan kalimah La Ilaha Illallah disebelah yang lain, maka dacing kalimah (La Ilaha Illallah) itulah yang lebih berat”. (Riwayat Al-Imam At-Thabrani)

ketika Nabi Isa a.s berkata kepada Peter,tidaklah baginda bertutur dalam bahasa Arab atau dalam bentuk 100% kalimah syahadah dalam bahasa Arab,tetapi di dalam bahasa Aramaik Kuno yang konsepnya tetap satu iaitu Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad itu pesuruh Allah.

Dan Nabi Isa sudah tentu maklum tentang kedatangan Nabi Muhammad s.a.w sesudahnya.

Dan (ingatlah) ketika Isa Putera Maryam berkata:
“Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata”.
(Al-Saff 61:6)

Juga di dalam kisah Nabi Isa:

Telah sekian lamanya Nabi Isa as melakukan perjalanan untuk menjalankan ibadah. Pada suatu saat, dalam perjalanan beliau melihat sebuah gunung yang tinggi. Kemudian beliau mendaki gunung itu. Sesampainya di puncak gunung, Nabi Isa as melihat batu besar berwarna putih seperti air susu yang sangat indah. Beliau pun menyaksikan batu itu dari dekat dan mengagumi keindahannya.

Ketika sedang mengamati batu indah itu, Allah swt menurunkan wahyu kepada nabi Isa as: “Wahai Isa, senangkah bila Aku menampakkan kapadamu sesuatu yang menakjubkan bila engkau melihatnya?”

“Ya” jawab Isa.

Tiba-tiba batu itu terbuka dengan sendirinya dan membuat nabi Isa terkejut. Di dalam batu itu terdapat seorang syekh yang sudah tua, di tangannya memegang tongkat biru dan di hadapannya ada anggur yang masih segar. Ketika itu ia sedang melakukan solat.

Dengan hairan nabi Isa bertanya, “Ya syekh! Bagaimana anda dapat hidup di dalam batu ini?”
“Tidakkah anda lihat anggur segar di depan mataku ini? Ini merupakan rezekiku sepanjang hari” sahut syekh itu.
“Sejak bilakah anda beribadah pada Allah di dalam batu ini?” Tanya Nabi Isa lagi.
“Sejak empat ratus tahun lalu” jawab syekh.
“Ya Allah. Sungguh aku tidak dapat membayangkan bila ada di antara makhlukMu yang lebih mulia dari orang ini.” Kata Nabi Isa dengan suara agak halus.

Kemudian Allah mewahyukan lagi kepada nabi Isa:
“Sesungguhnya akan datang suatu umat, iaitu umat Muhammad saw. Jika mereka beribadah kepadaKu dengan sungguh-sungguh, maka kedudukan mereka lebih mulia bagiKu daripada orang yang beribadah selama empat ratus tahun ini.”

“Ya Allah, betapa beruntungnya umat Muhammad, dan betapa bahagianya aku jika Engkau jadikan aku umat Muhammad” kata Nabi Isa as.

Terdapat banyak lagi sumber-sumber yang menceritakan seperti perkara-perkara di atas dan sememangnya Nabi Isa a.s (Jesus) adalah rasul yang diutuskan Allah s.w.t untuk membawa agama-Nya.Tetapi setelah Nabi Muhammad s.a.w diutuskan,syariat ajaran Nabi Isa a.s dan lain2 rasul atau nabi (syariat,bukannya akidah atau konsep agama Allah) adalah automatik terbatal (di mana jika kaum Nasrani benar-benar mengikut ajaran Isa a.s/Jesus mereka hendaklah memasuki agama Islam) dan hanya Islamlah sahaja agama yang benar.

Sabda Rasullah s.a.w:

Ertinya: Islam itu tinggi dan tiada yang lebih tinggi darinya. (Riwayat Bukhari)
Firman Allah:

Sesungguhnya agama yang benar dan diredhai di sisi Allah ialah Islam.

(Ali Imran ayat 19)

Wednesday, January 5, 2011

AKU INGIN MERAIH SYAFA'AT DI HARI AKHIR NANTI

Hari kiamat adalah kehidupan di akhirat yang satu harinya sama dengan 50.000 tahun lamanya.
Di sana tidak terdapat bangunan, pohon untuk berlindung, dan tidak ada pula pakaian yang menutupi badan. Keadaan pada saat itu saling berdesakan.

Allah Ta’ala mengisahkan kejadian pada saat itu (yang artinya), “Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Rabb Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.” (QS. Thaahaa [20] : 108)


Hari tersebut adalah hari yang sangat dahsyat. Manusia pada saat itu akan menemui kesulitan dan kesusahan yang tidak mampu untuk dihilangkan selain dengan meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala melalui syafa’at.
Orang-orang saat itu mendapatkan ilham untuk meminta syafa’at kepada para Nabi untuk menghilangkan kesulitan mereka saat itu. Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa ‘alaihimus salam didatangi oleh orang-orang lalu mereka mengemukakan alasan tidak mampu memberi syafa’at pada saat itu.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam-lah yang akhirnya memberikan syafa’at –yang dikenal dengan syafa’at al ‘uzhma-. Inilah salah satu syafa’at yang khusus dimiliki oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan masih ada bentuk syafa’at lain yang dimiliki oleh beliau dan selainnya.


Apa itu Syafa’at ?
Syaikh Sholih Al Fauzan hafizhohullah mengatakan, “Syafa’at secara bahasa diambil dari kata asy syaf’u yang merupakan lawan kata dari al witr. Sedangkan al witr adalah ganjil atau tunggal. Kata asy syaf’u berarti lebih dari satu yaitu dua, empat, atau enam. Dan ays syaf’u dikenal dengan istilah bilangan ‘genap’.

Secara istilah, syafa’at adalah menjadi perantara (penghubung) dalam menyelesaikan hajat yaitu perantara antara orang yang memiliki hajat dan yang bisa menyelesaikan hajat.” (At Ta’liqot Al Mukhtashoroh ‘alal Aqidah Ath Thohawiyah, hal. 95)


Golongan Manusia Dalam Menyikapi Syafa’at
Ada tiga golongan manusia dalam menyikapi syafa’at dan hanya ada satu golongan yang benar dalam menyikapinya.

Golongan pertama adalah yang berlebihan dalam menetapkan adanya syafa’at bahkan mereka meminta syafa’at tersebut langsung pada mayit, penghuni kubur, berhala, pohon, dan batu.

Sebagaimana terdapat pada firman Allah (yang artinya), “Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfa’atan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah”.” (QS. Yunus [10] : 18)

Golongan kedua adalah golongan yang berlebihan dalam menolak syafa’at seperti Mu’tazilah dan Khowarij. Mereka menafikan adanya syafa’at bagi pelaku dosa besar. Mereka jelas-jelas telah menyelisihi nash-nash Al Kitab dan As Sunnah yang diriwayatkan dalam banyak jalur yang jelas-jelas menetapkan adanya syafa’at bagi pelaku dosa besar.

Di antara dalil tersebut adalah dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Syafa’atku juga bagi pelaku dosa besar dari umatku.”
(HR. Abu Daud no. 4739 dan Tirmidzi no. 2435. Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abu Daud mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Golongan ketiga yaitu golongan yang bersikap pertengahan. Merekalah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Mereka mengimani adanya syafa’at sebagaimana yang telah disebutkan oleh Allah dan Rasul-Nya tanpa bersikap berlebihan dan meremehkan.


Hukum Meminta Syafa’at Kepada Selain Allah
Para pemuja kuburan para wali dan orang sholih saat ini sering sekali berdalil dengan masalah syafa’at terhadap kesyirikan yang mereka lakukan. Sebagian mereka mengatakan, “Nabi dan para wali tersebut adalah pemberi syafa’at kami di hari kiamat nanti. Kenapa kalian melarang kami meminta syafa’at kepada mereka?”

Sebagai jawaban dari kerancuan di atas, perlu diingat bahwa syafa’at itu hanyalah milik Allah Ta’ala. Perhatikanlah firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Katakanlah: “Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya.” (QS. Az Zumar [39] : 44)

Jadi, syafa’at bukanlah milik Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, malaikat, para wali dan orang sholih lainnya. Mereka semua bisa memberikan syafa’at jika melalui izin dan ridho Allah Ta’ala. Renungkanlah ayat ini –semoga kita menjadi orang yang mendapatkan petunjuk- (yang artinya),

“Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikitpun tidak berguna, kecuali sesudah Allah mengijinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya).” (QS. An Najm [53] : 26)

Wahai saudaraku yang merindukan kebenaran, ketahuilah bahwa kami benar-benar meyakini adanya syafa’at, kami sama sekali tidak mengingkarinya. Namun, yang kami ingkari adalah perbuatan meminta-minta syafa’at kepada orang yang tidak mampu memberinya.

Kenapa tidak langsung meminta syafa’at tersebut pada Allah dengan berdo’a : “Ya Allah, janganlah Engkau halangi aku untuk mendapat syafa’at beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam”, atau ”Ya Allah, berikanlah kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam hak memberi syafa’at untukku”?

Sungguh kesalahan besar jika seseorang meminta syafa’at kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau orang sholih, dan tidak meminta langsung kepada Allah sembari mengatakan, “Ya Muhammad, berilah kami syafa’at” atau “Wahai orang sholih yang memiliki kedudukan mulia di sisi Allah, berilah syafa’at pada kami”.

Ingatlah bentuk meminta kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang sholih seperti ini merupakan bentuk do’a kepada selain Allah. Hal semacam ini jelas-jelas dilarang dan termasuk syirik sebagaimana Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun dalam ibadahmu di samping (menyembah) Allah.” (QS. Al Jin [72] : 18).

Bagaimana mungkin seseorang bisa mendapatkan syafa’at di sisi Allah sedangkan dia berbuat syirik kepada-Nya?!

Syafa’at Tidaklah Akan Diperoleh oleh Pelaku Syirik
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Katakanlah wahai Rasulullah, siapa yang berbahagia karena mendapat syafa’atmu di hari kiamat nanti?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Wahai Abu Hurairah, aku merasa tidak ada yang bertanya kepadaku tentang hal ini selain engkau. Yang aku lihat, ini karena semangatmu mempelajari hadits. Yang berbahagia dengan syafa’atku pada hari kiamat nanti adalah yang mengucapkan laa ilaha illallah dengan ikhlas dalam hatinya.” (HR. Bukhari no. 99)

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan mengenai hadits ini, “Inilah sebab utama (paling besar) yang membuat seseorang bisa mendapatkan syafa’at Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu dengan memurnikan tauhid. Hal ini berkebalikan dengan kelakukan orang-orang musyrik yang meyakini bahwa syafa’at itu diperoleh dengan menjadikan para wali dan para hamba selain Allah sebagai syafi’ (pemberi syafa’at).

Dalam hadits ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membalikkan sangkaan mereka (orang-orang musyrik) yang dusta. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahwa sebab memperoleh syafa’at adalah dengan memurnikan tauhid. Dengan melakukan hal ini, barulah Allah mengizinkan pemberi syafa’at (syafi’) untuk memberikan syafa’at. Sungguh ini adalah kebodohan orang-orang musyrik. Mereka berkeyakinan bahwa siapa yang menjadikan para wali sebagai pemberi syafa’at, maka para wali tersebut akan memberi manfaat (dengan menolong mereka) di sisi Allah. Sebagaimana mereka menyangka bahwa para raja bisa menolong mereka karena adanya rekomendasi dari pembantu mereka. Padahal tidak ada yang dapat memberi syafa’at kecuali melalui izin Allah. Tidak ada izin dari-Nya selain pada orang yang Dia ridhoi perkataan dan amalnya.” (Madarijus Salikin, 1/341, Maktabah Syamilah)

Marilah Meraih Syafa’at Di Hari Kiamat Kelak
Saudaraku, sungguh hari kiamat adalah hari yang sangat menyulitkan. Seseorang sangat membutuhkan syafa’at ketika itu agar terlepas dari kesulitan-kesulitan yang ada. Namun, untuk mendapatkan syafa’at ketika itu perlu ada sebab. Sebab tersebut tidaklah mungkin dilakukan ketika kita sudah berkumpul di hari kiamat nanti karena hari kiamat bukanlah hari untuk beramal lagi.

Oleh karena itu, sebab mendapatkan syafa’at tersebut hanya dapat kita laksanakan di dunia ini. Lalu apa saja sebab tersebut? Sebab utama mendapatkan syafa’at telah kami jelaskan di atas yaitu dengan memurnikan tauhid dan menjauhkan diri dari noda-noda syirik.

Sebab lain yang disebutkan dalam hadits yang shohih adalah :
[1] Syafa’at Al Qur’an,
[2] Syafa’at puasa,
[3] Tinggal dan mati di Madinah,
[4] Bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (dengan shalawat yang dituntunkan, bukan dengan shalawat yang dibuat-buat dan mengandung kesyirikan) dan memintakan wasilah (kedudukan tinggi di surga) untuknya,
[5] Syafa’at orang yang menyolati mayit pada si mayit, dan
[6] Memperbanyak sujud

Inilah sedikit pembahasan seputar syafa’at. Semoga dengan tulisan yang singkat ini bisa memberikan manfaat kepada kaum muslimin. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan syafa’at di hari kiamat kelak.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Angka 19



Angka 19

(Oleh Prof Dr Nasaruddin Umar dalam kolom Hikmah Republika)


Angka 19 adalah pembagi paling complicated menurut para sarjana matematika. Ternyata susunan Alquran menggunakan rumus 19, sebagaimana diisyaratkan dalam Surat Al-Muddatstsir [74]: 30, ''Di atasnya ada sembilan belas.'' Prof Rashad Khalifah dalam Qur'an: Visual Presentation of The Qur'an menyingkap misteri angka 19 ini.


Di antara temuannya ialah bahwa ayat pertama Surat Al-Fatihah, yaitu Bismillahirrahmanirrahim terdiri atas 19 huruf. Basmalah dalam Alquran sebanyak 114:6=19. Ada satu surah yang tak punya basmalah (Al-Taubah) tetapi ada surah lain yang dobel basmalah-nya (Al-Naml), sehingga kalau ada basmalah pada Surat Al-Taubah maka jumlah basmalah dalam Alquran menjadi 115, tidak bisa dibagi 19.


Jumlah kata-kata ism terulang sebanyak 19 kali; Allah 2.698:19 = 142; al-Rahman 57:19 = 3; dan al-Rahim terulang 114:19 = 6. Ayat pertama kali diturunkan (Al-'Alaq [96]: 1-5) terdiri atas 19 kata, jumlah hurufnya 76:19 = 4. Keseluruhan huruf Surat Al-'Alaq itu terdiri atas 285:19 = 15. Demikian juga surah paling terakhir diturunkan (Al-Nashr) terdiri atas 19 kata.


Beberapa surah dibuka dengan huruf qaf, seperti Surah Qaf [50], 'qaf'-nya 57:19 = 3, dan Surat Al-Syura [42], 'qaf'-nya 57:19 = 3. Surat Al-Qalam [68] yang dibuka dengan nun, huruf 'nun'-nya 133:19 = 7; Surat al-A'raf [7] dibuka dengan alif lam shad; Surat Maryam [19] dibuka dengan kaf ha ya 'ain shad; dan Surat Shad [38] dibuka dengan huruf 'shad'. Jumlah 'shad' ketiga surah tersebut 152:19 = 8.


Demikian halnya dengan jumlah huruf 'ya' dalam Surah Yasin yang dibuka dengan ya sin sebanyak 285:19 = 15. Ada tujuh surah dibuka dengan huruf ha mim, jumlah huruf 'ha' dan 'mim' surah tersebut 2.147:19 = 133. Jika dihimpun seluruh 14 surah yang menggunakan empat kombinasi huruf 'ha' dan 'mim', maka setiap kombinasi itu jumlahnya dapat dibagi habis dengan angka 19, betul-betul fantastik.


Dalam Surah Maryam [19], total jumlah huruf kaf-ha-ya-'ain-shad sebanyak 798:19 = 42. Demikian pula seluruh surah yang dibuka dengan huruf alif-lam-mim, seluruh kombinasi huruf itu bisa dibagi habis dengan angka 19.


Misalnya Surah Al-Baqarah yang dimulai dengan alif-lam-mim, masing-masing huruf tersebut dan kombinasi ketiganya dapat dibagi habis dengan angka 19. Jumlah 'alif' 4.502, 'lam' 3.202, dan 'mim' 2.195 = 9.899:19 = 521. Hal yang sama juga terjadi pada surah-surah lain yang menggunakan kombinasi huruf 'alif', 'lam', dan 'mim'. Subhanallah, pantas Prof Roger Berque, seorang pakar linguistik di Universitas Paris dalam bukunya Relere de la Coran, mengatakan mustahil Alquran ditulis dan dikarang oleh manusia.



Firman Allah:
"Dan jika kamu (tetap) dalam KERAGUAN tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang SEMISAL Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

Maka jika kamu tidak dapat membuatnya dan pasti kamu tidak akan dapat membuatnya, peliharalah dirimu dari NERAKA yang bahan bakarnya MANUSIA dan BATU, yang disediakan bagi orang-orang KAFIR.

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang BERIMAN dan BERBUAT BAIK, bahwa bagi mereka disediakan SURGA-SURGA yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. "

(QS. Al- Baqarah : 23 - 25)

NASEHAT AGUNG TENTANG ANAK-ANAK KITA



NASEHAT AGUNG TENTANG ANAK-ANAK KITA


Anakmu bukanlah anak anakmu, mereka adalah anak-anak kehidupan,
meskia ia terlahir lewat engkau tetapi bukan dari engkau...
Engkau sanggup memberikan rumah-rumah bagi tubuhnya tetapi tidak bagi JIWAnya,
karena jiwanya akan tinggal dihari esok yang tak kan dapat engkau kunjungi meskipun lewat mimpi...
Engkau adalah busur bagi anak panah yang merenggangkan dawai melesatkan anak panah itu menuju Tuhanmu...

Syair tersebut ditulis oleh maestro pujangga yang mungkin sudah tidak asing bagi sahabat semuai dan ia terinspirasi dari beberapa naasehat agung Rasulullah shalallaahu 'alahi wa sallam :


"SAYANGILAH anak-anak kalian, KASIHANILAH kelemahannya, TEPAITILAH JANJI yang kalian berikan kepadanya, sebab mereka beranggapan bahwa rezeqi mereka ada ditangan kalian"


"Tatakala kalian memandang wajah anak-anakmu dan engkau merasa SENANG, maka engkau akan mendapatkan pahala sebagaimana pala orang yang mebebaskan budak"


" Barangsiapa MENCIUM anaknya, Allah akan menulis satu kebaikan dalam buku catatan amalnya, dan barangsiapa tak menyayangi ia tak akan disayangi"


" Seringlah MENCIUM anak kalian, sebab dengan satu ciuman, kalaian akan menaiki satu peringkat di surga, sepengetahuanku orang yang tak pernah mencium anak-anaknya adalah penghuni neraka"


" Kasih sayang kepada anak merupakan kasih sayang kepada ayah dan ibu dan Allah menganugerahkan rahmat-Nya kepada seorang hamba yang amat menyukai anak-anaknya."


Ketika Rasulullah SAW mendengar istri seorang sahabat melahirkan dan mendapati dalam kondisi cacat, Rasulullah bersabda " Sesungguhnya anakmu akan menjadi wewangian di surga"


Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib ra berkata : "Muliakanlah keluargamu karena mereka sayapmu untuk menerbangkanmu, tempat asal untuk kepulanganmu dan tanganmu untuk mencapai keinginanmu."


Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib berkata : "Ahsinu fi aqibi ghairukum, tuhfazhu fi aqibikum, Berbuat baiklah kamu pada anak-anak orang lain, niscaya Tuhan melindungi anak-anak kamu."


Amirul mukminin Ali Bin Abi Thalib SERING terlihat MENCIUM putra-putrinya, hingga salah seorang putri kecilnya yang usai dicium bertanya kepada beliau,
"Ayah, engkau mencintaiku ?"
lalu Ali bin Abi Thalib menjawab " "Ya",
dan sang putri bertanya kembali " Ayah, aku mengira bahwa tidak ada yang Engkau cintai selain Allah",
Imam Ali kemudian menunduk dipeluknya sang putri dan di cium kembali kening putrinya sambil berkata
"Wahai putriku, kecintaan (mahabbahj) adalah khusus bagi Allah, sementara kasih sayang (syafaqah) adalah berhubungan dengan anak-anak"


Imam Ja'far ash Shiddiq (cucu Rasulullah) berkata : Kakeku Rasulullah SAW pernah bersabda :" Allah akan mencurahkan rahmat-Nya kepada seorang ayah yang membantu anaknya agar berprilaku baik kepadanya," Seseorang bertanya kepada beliau SAW, Bagaimana cara membantunya ?" Rasulullah menjawab, "Membantu pekerjaan yang dilaksanakanya sesuai dengan kemampuanya, tidak membebani sang anak dengan pekerjaan yang melebihi kemampuanya, tidak menindasnya, dan tidak bersikap buruk padanya "

Imama Ali Zaenal Abidin (cucu Rasulullah SAW) di larutnya malam sering bermunajat kepada Allah untuk mendo'akan putra-putranya, dan berikut adalah munajat beliau yang di dokumentasikan dalam kitab shahifah as sajaddiyah :


Ya Allah ...
karuniailah aku nikmat-Mu yang sebesar-besarnya dengan menyelamatkan anak-anakku,
menjadikan mereka orang-orang yang baik dan membuatku bahagia dengan kehadiran mereka...

Tuhanku...
Panjangkanlah usia mereka
dan tambahkanlah batas ajal mereka,
peliharalah yang masih kecil diantara mereka,
berilah kekuatan pada yang lemah
dan kesehatan pada tubuh-tubuh mereka, agama mereka serta akhlak mereka
Hindarkanlah mereka dari segala penyakit dalam
jiwa dan anggota tubuh mereka serta dalam segala urusan mereka yang memerlukan perhatianku.
Lancarkanlah rizki mereka melalui tanganku...
dan jadikanlah mereka putra-putra yang selalu berbakti, bertakwa, sehat penglihatan dan pendengaranya, taat kepada-Mu, cinta dan ikhlas kepada wali-wali-Mu...
menentang dan membenci musuh-musush-Mu

Ya Allah...
kuatkanlah dengan mereka lenganku
sempurnakanlah kekuranganku
perkuatlah kedudukanku
perindahlah sebutanku dengan mereka...
jadikanlah mereka penggantiku di saat kepergianku
dan pembantuku dalam memenuhi kebutuhanku...
dan jadikanlah mereka itu selalu mencintaiku, menyantuniku, dekat denganku,
tetap berada dijalan lurus dan selalu taat kepadaku...

Dan janganlah Kau jadikan mereka pembangkang dan pendurhaka,
penentang dan penyeleweng
dan berilah aku pertolongan-Mu dalam memperhatikan mendidik
dan berbuat baik kepada mereka
dan anugerahilah aku selain mereka putra-putra lainya
lalu jadikanlah itu sebagai tambahan kebaikan bagiku
dan pendukung segala sesuatu yang telah kumohonkan dari-Mu

Dan lindungilah aku dan keturunanku dari godaan setan terkutuk,
sebab Engkau sesungguhnya telah menciptakan kami
dan menggariskan perintah dan larangan atas kami,
mengiming-iming kami dengan pahala bagi pelaksana perintah-Mu
dan mengancamkan kepada kami hukuman atas pelanggaran larangan-Mu

Dan telah kau jadikan bagi kami musuh (setan) yang selalu memperdaya kami
Kau beri dia kekuasaan atas kami dan tidak Kau beri kami atas kekuatan atasnya,
Kau biarkan ia mendiami jiwa kami dan
Kau alirkan ia dalam saluran-saluran darah kami.
tiada pernah ia lalai bila kami lalai, tiada pernah ia lupa bila kami lupa,
selalu menghasut kami agar merasa "aman" dari hukuman-MU,
dan menjadikan kami takut kepada sesuatu selain Engkau...
Bila kami meniatkan perbuatan keji
ia perkuat keberanian kami untuk melakukanya
tapi bila kami meniatkan suatu amal kebajikan
ia berusaha memperlemah tekad kami untuk mengerjakanya
ia selalu datang menawarkan segala pembangkit hawa nafsu
dan memasukkan kami dalam perangkap syubuhat.
Setiap kali menjanjikan sesuatu
ia pasti membohongi
setiap kali mengimingi sesuatu
ia pasti tak memenuhi
dan bila TAK Kau HINDARKAN tipu dayanya bagi kami, pasti ia kan menyesatkan kami
bila tak Kau cegah godaanya terhadap kami
pasti ia kan menggelincirkan kami


Ya Allah
patahkanlah kekuasaanya atas kami dengan kekuasaan-MU
sehingga KAU penjarakan dan KAU jauhkan ia dari kami
dengan banyaknya do'a-do'a yang kami tujukan pada-Mu,
agar dengan penjagaan-MU itu kami terbebas dari tipu dayanya

Ya Allah
penuhilah semua permohonanku,
mudahkanlah pelaksanaan segala keperluanku
jangan Kau tolak memenuhinya, sedangkan Engkau telah memberiku jaminan untuk itu,
dan jangan KAU tutup pintu-MU bagi doaku, sedangkan Engkau telah memerintahkanku mengetuknya...

Dan anugerahkanlah bagiku segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan dunia dan akhiratku,
baik yang kuingat ataupun yang kulupa, yang kulahirkan ataupun yang kusembunyikan,
yang kuumumkan atau yang kurahasiakan

Dan dengan segalanya itu,
jadikanlah aku termasuk di antara orang-orang yang berbuat kebaikan karena permohonan yang kuajukan pada-Mu,
dan juga yang beroleh keberhasilan dengan memintanya dari-Mu
yang mendapatkan karunia dariMu karena bertawakal kepada-Mu
Yang terlindungi karena melindungkan diri dibawah naungan-Mu
Jadikanlah aku orang yang beroleh laba yang besar karena "berdagang" dengan-Mu,
Yang terjaga oleh keperkasaan-MU,
Yang dilimpahi rezekinya yang halal dari karunia-MU yang luas dengan kedermawanan dan kemurahan-MU.
Juga yang terpelihara kehormatan dirinya karena menghambakannya pada-MU.
Yang diselamatkan dari akibat kezaliman dengan keadilan-MU
Yang dijauhkan dari segala bala' dengan rahmat-MU
Yang dihindarkan dari kemiskinan dengan kekayaan-MU
Yang terpelihara dari dosa dan kesalahan karena bertakwa pada-MU
yang beroleh taufiq ke arah kebajikan dan kebenaran karena ketaatan kepada-Mu
Yang dengan kodrat-Mu terdinding dari perbuatan dosa
Yang meninggalkan segala pembangkangan terhadap-MU
dan yang berdiam dalam lindungan-MU

Ya Allah...
Berilah kami semuanya itu dengan taufik dan rahmat-MU
dan lindungilah kami dari siksa api neraka
Berilah kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat seperti yang kuminta dari MU
bagi diriku dan anak-anakku di dunia kini dan akherat nanti
Sesungguhnya Engkau Maha Dekat lagi Maha Memenuhi permohonan
Maha Mendengar lagi Maha Pemberi maghfirah
Maha Penyantun lagi Maha Penyayang...
dan limpahkanlah pada kami kebaikan dunia dan kebaikan akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka...

"Sekeping BATU di dalam DADA Bangsaku..."



"Sekeping BATU di Dalam DADA Bangsaku.... "

Oleh: Erison J Kambari
(.....catatan kecil "sepotong doa"..., terinspirasi dari Khotbah Sang Buya saat Shalat Jumat siang tadi...15-04-2010)

Yaa Allaah…
Ampunilah bangsakuuu….
Sudah berbilang waktu kami berlarut-larut tenggelam dalam KUBANGAN JALAN KELIRU…
Sudah berbilang kali kami bengkokkan BENTANGAN JALAN LURUS itu….
Sungguh ya Allah….
Betapa KEGILAAN DUNIA telah membuat kami begitu gampang MEREMEHKAN-MU…….

Padahal….
Sudah tak terhitung lagi, entah telah berapa hitungan BENCANA Kau tumpahkan ke negeri ini…
Entah telah berapa NAYAWA dan HARTA yang Kau renggut tiba-tiba UNTUK PELAJARAN bagi kami….
Entah telah berapa sentakkan CERITA DUKA Kau benturkan KE DADA KAMI…..
tapi..
Maafkan kami Ya Allah….
Memang kamilah bangsa yang TAK PERNAH BISA MENGERTI….
Kamilah bangsa yang HANYA BISA SELALU MEMETIK HIKMAH tanpa tahu bagaimana semestinya harus MENGUBAH DIRI….

Sungguh Ya Allah…
Betapa besar MALU kami pada-Mu……
Segumpal DAGING QALBU yang kau gayutkan ke dada bangsaku…
SUDAH LAMA Kami BIARKAN MENJADI BATU……

Inilah KEKELIRUAN bangsaku yang PALING KELIRU Allah…..

Dengan QALBU yang MEMBATU itu…kami peluk tiang bendera itu..
Dengan QALBU yang MEMBEKU itu..kami gayutkan garuda ke leher anak cucu…
Oh….sungguh ya Allah…
Betapa kami sadar semua ini hanyalah KEBANGGAAN SEMU.....


..dengan DADA yang berisi sekeping BATU itu….
PEJABAT kami telah MEMUTUS URAT MALU….
Dengan dada yang berisi batu itu……
MAHASISWA kami telah mengedepankan TINJU daripada ILMU….
Dengan dada yang berisi batu….
ARTIS negeri kami (yang bermodal dada dan paha mulus itu) tak malu-malu untuk yakin bahwa dirinya LEBIH MAMPU memegang AMANAH itu….…
Dengan dada yang berisi batu…
HUKUM dan POLITIK di negri kami telah disulap menjadi LADANG menggiurkan untuk bermain UANG demi menghidupi anak cucu tujuh keturunan….

Dengan segumpal QALBU YANG MEMBEKU…
Kami begitu yakin bahwa PELURU..PENTUNGAN…KEPALAN TINJU…ADU OTOT dan KEMARAHAN adalah jalan terbijak untuk tuntaskan setiap persolan….

Setelah DARAH TERTUMPAH….
SETELAH NYAWA MELAYANG…..
Barulah kami memikirkan sesuatu.…..
Kamipun BEREBUTAN MENCARI DALIH dan ALASAN..
Untuk MEMBENARKAN KEKELIRUAN itu….

Betapa kami KELIRU Ya Allah…
Di DADA bangsa kami memang telah lama besemayam sekeping BATU…
Kami SALING BERDIAM ketika BATU itu KIAN MEMBEKU seiring BERJALANNYA WAKTU...….

Atauuu…..Haruskah Kau TUMPAHKAN SEJUTA BENCANA LAGI ke negeri ini ?
Agar SEKEPING BATU di DADA BANGSAKU bisa MELELEH menjadi SEGUMPAL QALBU seperti yang Kau mau….?

Ampuni Kami Ya Allaaah….

TAUBAT dan KASIH SAYANG ALLAH SWT



TAUBAT dan KASIH SAYANG ALLAH SWT

Dua sifat Allah yang paling sering diulang dalam Al-Qur`an adalah “Maha Pengasih” dan “Maha Penyayang”. Allah benar-benar menyayangi hamba-hamba-Nya dan tidak menghukum mereka secara langsung atas dosa-dosa mereka,

“Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatu pun dari makhluk yang melata, tetapi Allah MENANGGUHKAN mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktu (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukannya.” (QS.An-Nahl: 61)

Dengan menangguhkan hukuman, Dia MEMBERI WAKTU kepada orang yang berbuat salah untuk memohon AMPUN dan BERTAUBAT. Tidak peduli betapa besar dosa yang ia lakukan, ia selalu mendapat kesempatan untuk dimaafkan jika bertaubat dan berbuat kebaikan,

“ Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barangsiapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan (kebodohan), kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-An’aam: 54)

Taubat juga berarti permohonan dukungan dan kekuatan dari Allah untuk membantu orang yang bersalah agar tidak mengulangi perbuatan salah yang sama. Bentuk Taubat yang diterima Allah adalah yang diikuti dengan perbuatan-perbuatan baik, Karena perbuatan yang baik akan menutup dan menghapus perbuatan dosa.

“Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.” (QS.Al-Furqaan: 71)

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al Anfal : 29)

"Bertakwalah di manapun engkau berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya ia akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik."
(Hadits diriwayatkan oleh Ahmad dan Tirmizi dari Abi Dzar)

Terkadang seseorang bisa saja melakukan dosa yang sama karena bujukan nafsunya, bahkan setelah bertaubat. Akan tetapi, hal ini bukanlah alasan baginya untuk tidak bertaubat. Dia bisa bertaubat karena kesalahan-kesalahan sepanjang hidupnya. Harus diingat pula bahwa taubat seseorang tidak akan diterima ketika kematian telah datang menjemput dan ia mulai melihat nasibnya di hari kemudian.

“Sesungguhnya, taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan (kebodohan), yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (QS.An-Nisaa`: 17)



"Dan bergegaslah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi." [QS. Ali Imran: 133].

Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang AJAL kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, ‘Sesungguhnya, saya bertaubat sekarang.’ Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” (QS. An-Nisaa`: 18)

Ayat yang lain menyeru orang-orang beriman kepada keselamatan, “… Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang beriman supaya kamu beruntung.” (An-Nuur: 31)


Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Amin



5 NASEHAT dan 7 WASIAT



Seorang syaikh memberikan NASIHAT kepada muridnya yang akan pergi jauh :


1) Janganlah engkau gantungkan HATI-mu kepada DUNIA karena sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala tidak menjadikan dunia ini sebagai tempaat tinggalmu (yang sebenarnya).


2) Jadikan CINTAmu kepada Allah sebab tempat KEMBALImu adalah kepada-Nya.


3) Bersungguh-sungguhlah Engkau mendapatkan SYURGA, karena segala sesuatunya tidak akan didapat kecuali dengan KESUNGGUHAN.


4) Putuskan HARAPAN dari MAKHLUK karena sesungguhnya mereka itu SEDIKITPUN tidak ada KUASA di tangan mereka.


5) Rajinlah mengerjakan sholat TAHAJUD karena sesungguhnya PERTOLONGAN itu beserta QIYAMULLAIL (sholat malam)l.




Dan syaikh tadi juga memberikan wasiat yang akan membuatnya takut kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yaitu :


1) Orang yang BANYAK BICARAnya janganlah kamu harapkan sangat KESADARAN HATInya.


2) Orang yang BANYAK MAKAN janganlah kamu harapkan sangat KATA-KATA HIKMAT darinya.


3) Orang yang BANYAK BERGAUL dengan manusia janganlah kamu harapkan sangat KEMANISAN IBADAHnya.


4) Orang yang CINTA kepada DUNIA janganlah kamu harapkan sangat KHUSNUL KHATIMAHnya.


5) Orang yang BODOH janganlah kamu harapkan sangat akan HIDUP HATInya.


6) Orang yang memilih BERKAWAN dengan orang yang ZHALIM janganlah kamu harapkan sangat KELURUSAN AGAMANYA.


7) Orang yang mencari KERIDHOAN MANUSIA janganlah harapkan sangat akan KERIDHOAN ALLAH daripadanya."

Karena Anak BELAJAR Bagaimana Dia DIBESARKAN



Karena Anak BELAJAR Bagaimana Dia DIBESARKAN
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Sahabat Hikmah…

Setiap orang tua PASTI menginginkan anaknya menjadi anak yang baik,
Rajin ibadah, berakhlak baik dan pintar tentunya.

Tapi kadang kita sangat tidak suka dengan sifat dan akhlak anak kita,
Senang bekelahi, tidak jujur, rendah diri, dan tidak menurut dengan kita.

Janganlah kita hanya menyalahkan anak kita sendiri,
Bisa jadi anak seperti itu adalah hasil didikan kita yang sudah bertahun-tahun.
Karena anak BELAJAR bagaimana dia DIBESARKAN oleh orang tuanya.


Dorothy Law Nolte mengatakan:

* Jika anak dibesarkan dengan CELAAN,
Ia belajar MEMAKI

* Jika anak dibesarkan dengan PERMUSUHAN,
Ia belajar BERKELAHI

* Jika anak dibesarkan dengan CEMOOHAN,
Ia belajar RENDAH DIRI

* Jika anak dibesarkan dengan PENGHINAAN,
Ia belajar MENYESALI DIRI

* Jika anak dibesarkan dengan TOLERANSI,
Ia belajar MENAHAN DIRI

* Jika anak dibesarkan dengan DORONGAN,
Ia belajar PERCAYA DIRI

* Jika anak dibesarkan dengan SEBAIK-BAIKNYA PERLAKUAN,
Ia belajar KEADILAN

* Jika anak dibesarkan dengan KASIH SAYANG dan PERSAHABATAN,
Ia belajar menemukan CINTA dalam KEHIDUPAN



Jadi perbaikilah SIFAT dan AKHLAK kita serta LINGKUNGANNYA yang kurang baik,
Atau kalau tidak, kita akan mendapatkan PERLAKUAN yang TIDAK BAIK darinya.

Wallahu a’lam

Keajaiban KESABARAN dan Kekuatan DOA Seorang ISTERI (Kisah Nyata)

Keajaiban KESABARAN dan Kekuatan DOA Seorang ISTERI (Kisah Nyata)


Di Madinah ada seorang wanita cantik shalihah lagi bertakwa. Bila malam mulai merayap menuju tengahnya, ia senantiasa bangkit dari tidurnya untuk shalat malam dan bermunajat kepada Allah. Tidak peduli waktu itu musim panas ataupun musim dingin, karena disitulah letak KEBAHAGIAAN dan KETENTRAMANNYA. Yakni pada saat dia khusyu’ berdoa, merendah diri kepada sang Pencipta, dan berpasrah akan hidup dan matinya hanya kepada-Nya.

Dia juga amat rajin berpuasa, meski sedang bepergian. Wajahnya yang cantik makin bersinar oleh cahaya iman dan ketulusan hatinya.

Suatu hari datanglah seorang lelaki untuk meminangnya, konon ia termasuk lelaki yang taat dalam beribadah. Setelah shalat istiharah akhirnya ia menerima pinangan tersebut.

Sebagaimana adat kebiasaan setempat, upacara pernikahan dimulai pukul dua belas malam hingga adzan subuh. Namun wanita itu justru meminta selesai akad nikah jam dua belas tepat, ia harus berada di rumah suaminya. Hanya ibunya yang mengetahui rahasia itu. Semua orang ta’jub. Pihak keluarganya sendiri berusaha membujuk wanita itu agar merubah pendiriannya, namun wanita itu tetap pada keinginannya, bahkan ia bersikeras akan membatalkan pernikahan tersebut jika persyaratannya ditolak. Akhirnya walau dengan bersungut pihak keluarga pria menyetujui permintaan sang gadis.

Waktu terus berlalu, tibalah saat yang dinantikan oleh kedua mempelai. Saat yang penuh arti dan mendebarkan bagi siapapun yang akan memulai hidup baru. Saat itu pukul sembilan malam. Doa ‘Barakallahu laka wa baaraka alaika wa jama’a bainakuma fii khairin’ mengalir dari para undangan buat sepasang pengantin baru. Pengantin wanita terlihat begitu cantik. Saat sang suami menemui terpancarlah cahaya dan sinar wudhu dari wajahnya. Duhai wanita yang lebih cantik dari rembulan, sungguh beruntung wahai engkau lelaki, mendapatkan seorang istri yang demikian suci, beriman dan shalihah.

Jam mulai mendekati angka dua belas, sesuai perjanjian saat sang suami akan membawa istri ke rumahnya. Sang suami memegang tangan istrinya sambil berkendara, diiringi ragam perasaan yang bercampur baur menuju rumah baru harapan mereka. Terutama harapan sang istri untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah.

Setibanya disana, sang istri meminta ijin suaminya untuk memasuki kamar mereka. Kamar yang ia rindukan untuk membangun mimpi-mimpinya. Dimana di kamar itu ibadah akan ditegakkan dan menjadi tempat dimana ia dan suaminya melaksanakan shalat dan ibadah secara bersama-sama. Pandangannya menyisir seluruh ruangan. Tersenyum diiringi pandangan sang suami mengawasi dirinya.

Senyumnya seketika memudar, hatinya begitu tercekat, bola matanya yang bening tertumbuk pada sebatang MANDOLIN yang tergeletak di sudut kamar. Wanita itu nyaris tak percaya. Ini nyatakah atau hanya fatamorgana? Ya Allah, itu nyanyian? Oh bukan, itu adalah alat musik. Pikirannya tiba-tiba menjadi kacau. Bagaimanakah sesungguhnya kebenaran ucapan orang tentang lelaki yang kini telah menjadi suaminya. Oh…segala angan-angannya menjadi hampa, sungguh ia amat terluka. Hampir saja air matanya tumpah. Ia berulang kali mengucap istighfar, “ALHAMDULILLAAHI ‘ALAA KULLI HAALIN”…Ya bagaimanapun yang dihadapi alhamdulillah. Hanya Allah yang Maha Mengetahui segala kegaiban. Bagaimanapun Allah subhanahu wa ta’ala telah memberikannya karunia seorang suami.

Ia menatap suaminya dengan wajah merah karena rasa malu dan sedih, serta setumpuk rasa kekhawatiran menyelubung. "Ya Allah, aku harus KUAT dan TABAH, SIKAP BAIK KEPADA SUAMI ADALAH JALAN HIDUPKU..." Kata wanita itu lirih di lubuk hatinya. Wanita itu berharap, Allah akan memberikan hidayah kepada suaminya melalui tangannya.

Mereka mulai terlibat perbincangan, meski masih dibaluti rasa enggan, malu bercampur bahagia. Waktu terus berlalu hingga malam hampir habis. Sang suami bak tersihir oleh pesona kecantikan sang istri. Ia bergumam dalam hati, "Saat ia sudah berganti pakaian, sungguh kecantikannya semakin berkilau. Tak pernah kubayangkan ada wanita secantik ini di dunia ini." Saat tiba sepertiga malam terakhir, Allah ta’ala mengirimkan rasa kantuk pada suaminya. Dia tak mampu lagi bertahan, akhirnya ia pun tertidur lelap. Hembusan nafasnya begitu teratur. Sang istri segera menyelimutinya dengan selimut tebal, lalu mengecup keningnya dengan lembut. Setelah itu ia segera terdorong rasa rindu kepada mushalla-nya dan bergegas menuju tempat ibadahnya dengan hati melayang.

Sang suami menuturkan, "Entah kenapa aku begitu mengantuk, padahal sebelumnya aku betul-betul ingin begadang. Belum pernah aku tertidur sepulas ini. Sampai akhirnya aku mendapati istriku tidak lagi disampingku. Aku bangkit dengan mata masih mengantuk untuk mencari istriku. Mungkin ia malu sehingga memilih tidur di kamar lain. Aku segera membuka pintu kamar sebelah. Gelap, sepi tak ada suara sama sekali. Aku berjalan perlahan khawatir membangunkannya. Kulihat wajah bersinar di tengah kegelapan, keindahan yang ajaib dan menggetarkan jiwaku. Bukan keindahan fisik, karena ia tengah berada di peraduan ibadahnya. Ya Allah, sungguh ia tidak meninggalkan shalat malamnya termasuk di malam pengantin. Kupertajam penglihatanku. Ia rukuk, sujud dan membaca ayat-ayat panjang. Ia rukuk dan sujud lama sekali. Ia berdiri di hadapan Rabbnya dengan kedua tangan terangkat. Sungguh pemandangan terindah yang pernah kusaksikan. Ia amat cantik dalam kekhusyu’annya, lebih cantik dari saat memakai pakaian pengantin dan pakaian tidurnya. Sungguh kini aku betul-betul mencintainya, dengan seluruh jiwa ragaku."

Seusai shalat ia memandang ke arah suaminya. Tangannya dengan lembut memegang tangan suaminya dan membelai rambutnya. Masya Allah, subhanallah, sungguh luar biasa wanita ini. Kecintaannya pada sang suami, tak menghilangkan kecintaannya kepada kekasih pertamanya, yakni ibadah. Ya, ibadah kepada Allah, Rabb yang menjadi kekasihnya. Hingga bulan kedepan wanita itu terus melakukan kebiasaannya, sementara sang suami menghabiskan malam-malamnya dengan begadang, memainkan alat-alat musik yang tak ubahnya begadang dan bersenang-senang. Ia membuka pintu dengan perlahan dan mendengar bacaan Al-Qur’an yang demikian syahdu menggugah hati. Dengan perlahan dan hati-hati ia memasuki kamar sebelah. Gelap dan sunyi, ia pertajam penglihatannya dan melihat istrinya tengah berdoa. Ia mendekatinya dengan lembut tapi cepat. Angin sepoi-sepoi membelai wajah sang istri. Ya Allah, perasaan laki-laki itu bagai terguyur. Apalagi saat mendengar istrinya berdoa sambil menangis. Curahan air matanya bagaikan butiran mutiara yang menghiasi wajah cantiknya.

Tubuh lelaki itu bergetar hebat, kemana selama ini ia pergi, meninggalkan istri yang penuh cinta kasih? Sungguh jauh berbeda dengan istrinya, antara jiwa yang bergelimang dosa dengan jiwa gemerlap di taman kenikmatan, di hadapan Rabbnya.

Lelaki itu menangis, air matanya tak mampu tertahan. Sesaat kemudian adzan subuh. Lelaki itu memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini, ia lantas menunaikan shalat subuh dengan kehusyukan yang belum pernah dilakukan seumur hidupnya.

Inilah buah dari doa wanita shalihah yang selalu memohonkan kebaikan untuk sang suami, sang pendamping hidup.

Beberapa tahun kemudian, segala wujud PERTOBATAN lelaki itu mengalir dalam bentuk ceramah, khutbah, dan nasihat yang tersampaikan oleh lisannya. Ya lelaki itu kini telah menjadi DA’I besar di kota Madinah.



Memang benar, wanita shalihah adalah harta karun yang amat berharga dan termahal bagi seorang lelaki bertakwa. Bagi seorang suami, istri shalihah merupakan permata hidupnya yang tak ternilai dan "BUKAN PERMATA BIASA".